baek_hati Admin
Jumlah posting : 510 Join date : 03.08.10 Age : 37 Lokasi : Tembung City
| Subyek: Motivasi Hidup Oleh Mario Teguh Fri Oct 01, 2010 4:37 pm | |
| membaca adalah jalan menjauh dr kebodohan, jdi jgn bosen membaca ea gan . . . :akakak: - Spoiler:
Periksalah kembali prinsip-prinsip Anda. Memang dibutuhkan sebuah keberanian, untuk tewas mempertahankan sebuah prinsip; tetapi dibutuhkan keberanian yang jauh lebih besar lagi untuk tetap hidup dan berjaya dalam sebuah prinsip. Dan itu adalah pilihan yang lebih baik. Bukan ukuran Anda yang penting untuk memenangkan sebuah pertarungan, tetapi ukuran keberanian dalam diri Anda; yaitu keberanian untuk tampil dan bekerja sesuai dengan prinsip Anda. Tidak ada hal besar yang bisa dicapai oleh seseorang yang keras kepala -karena prinsipnya; tetapi yang berjalan tanpa arah, meneriakkan keraguan dan keluhan; tetapi menolak nasihat-nasihat baik, hanya karena itu bukan prinsipnya. Bila yang disebutnya prinsip itu, mengkerdilkannya mungkin itu bukan prinsip, atau dia harus memeriksa kembali sikapnya dalam berprinsip.
Dia yang menyerang harus menang, dan dia yang bertahanharus selamat. Apakah Anda termasuk yang agresif dalam hidup ini, yang memasuki jam-jam kerja dengan kekuatan hati yang menyerang dengan kekuatan penuh? Ataukah Anda yang hanya bertahan, yang berupaya selamat dari hari ke hari, tanpa pandangan yang jelas kapan kira-kira kelambatan dan ke-rata-rata-an ini berakhir? Yang manakah Anda? Maka …, bertindaklah lebih berani.
Bila Anda berseteru dengankehidupan ini, semua orangakan menjagokan kehidupan. Dari semua hal yang bisa Anda jadikan musuh dan Anda salahkan atas kelambatan laju kehidupan ini, jangan pernah musuhi kehidupan. Bila pendapat buruk Anda tentang kehidupan ini benar, maka tidak akan ada orang lain yang tampil sebagai pemenang. Tetapi, telah banyak orang yang menang, dan masih akan ada banyak lagi yang menang. Kehidupan ini harus dimenangkan, didapatkan, dan dialami dengan baik -lalu bagaimana mungkin Anda bisa memenangkan, mendapatkan, dan mengalami kehidupan dengan kecintaan, bila Anda mengeluhkan kehidupan? Sayangilah kehidupan ini, dan dia akan mengembalikan kebaikan Anda itu dengan kualitas hidup yang lebih besar dari yang Anda berikan.
Betapa pun Anda menyuka ipermainan, janganlah bermain-main dengan hidup Anda. Bagi anak-anak, sebuah permainan adalah kehidupan yang sesungguhnya, dan dengan permainan itulah mereka membangun pengertian dan kemampuan untuk menjadi pemenang yang anggun dalam hidup mereka nanti. Sebagian dari anak-anak itu memang tumbuh menjadi pemenang, tetapi sebagian yang lain tumbuh menjadi orang-orang dewasa yang masih bermain-main dengan kehidupan mereka. Hidup ini bersikap ramah kepada kita yang bersungguh-sungguh untuk mencapai kemenangan, dan bersikap keras kepada mereka yang tidak terlibat secara sadar dalam prosesi kehidupan. Dan yang menyayat hati para pemerhati adalah bila mereka yang dikerasi agar sadar itu, menerima kesulitan hidup sebagai nasib buruk seolah-olah upaya mereka tidak akan mendatangkan perubahan. Seandainya saja, mereka mau mendorong diri mereka untuk mencoba, untuk berjuang dalam perjuangan I Want It That Way
Apakah perasaan Anda, bila Anda harus menjawab tiga pertanyaan berikut ini dengan jujur?
Apakah yang sedang Anda lakukan adalah pekerjaan yang Anda inginkan? Bila bukan, apakah yang sedang Anda upayakan agar Anda bisa melakukan yang ingin Anda lakukan?
Apakah yang Anda miliki adalah yang Anda inginkan? Bila bukan, apakah yang sedang Anda kerjakan saat ini akan memungkinkan Anda mendapatkan yang Anda inginkan?
Apakah yang sedang Anda upayakan akan memungkinkan Anda mencapai yang Anda cita-citakan? Bila tidak, apakah yang akan Anda upayakan untuk memperbesar kesempatan Anda mencapai cita-cita Anda?
Sebetulnya, banyak orang akan lebih diuntungkan oleh kesedihan, daripada oleh kegembiraan dalam menjawab ketiga pertanyaan di atas.
Keinginan adalah kesedihan yang terbakar. Bila keinginan Anda tidak menyiksa Anda, tidak menjadikan Anda bersedih melihat kelemahan-kelemahan diri, dan tidak membuat Anda tercemoohkan di hadapan kecemerlangan orang lain; maka itu bukan keinginan.
Keinginan Anda adalah kesedihan Anda, yang terbakar oleh kesungguhan untuk menerima tantangan terhadap kualitas bahan dasar pembentuk diri Anda. Terbuat dari apa kah Anda?
Mereka yang menemukan adalah mereka yang mencari. Maka temukanlah bahwa diri Anda terbuat dari komponen-komponen yang kuat, yang berkelas, dan yang cemerlang melalui pencarian dalam hubungan pelayanan yang cemerlang dengan orang lain.
Menginginkan yang besar adalah prinsip pertama keberhasilan. Prinsip pertama untuk pencapaian keberhasilan adalah keinginan, yaitu keinginan untuk mencapai sesuatu yang bernilai. Inginkanlah sesuatu yang besar, yang penting – yang bernilai; karena keinginan itu adalah petikan-petikan kecil di hati kita yang akan memulai ledakan-ledakan yang menjadikan kita, Anda dan saya, pribadi-pribadi yang cemerlang. Keinginan Anda tidak harus sama dengan keinginan orang lain, dan memang tidak akan pernah sama. Perbedaan itu lah yang menjadikan kita semua memiliki kecenderungan-kecenderungan kita masing-masing. Maka inginkanlah sesuatu yang besar. Katakanlah: “Berikanlah jubahku kepadaku, sematkanlah mahkotaku, … aku memiliki kerinduan-kerinduan abadi dalam diriku.” Lalu bersegeralah berlaku sebagaimana Anda harusnya berlaku.
Keinginan Anda adalah wewangian yang Anda kenakan. Kita tumbuh bertahap seperti sekuntum bunga ada pribadi yang bernilai karena indah dalam pandangan, dan ada yang bernilai karena indahnya semerbak semangat yang terpendar dari pribadinya. Semangat adalah kekuatan pribadi yang menjadi daya tarik utama Anda. Dengan semangat untuk mendatangkan kebaikan kepada orang lain siapa pun akan menjadi pribadi yang menarik. Dan seperti semua wewangian, kita harus berhati-hati memilihnya. Maka pilihlah keinginan Anda dengan cermat. Karena, Anda hanya akan menjadi sekecil nafsu yang tidak terkendali, dan akan menjadi sebesar keinginan yang memuliakan.
Keinginan Anda adalah kemungkinan-kemungkinan Anda. Perhatikanlah, banyak orang mencapai impian-impiannya, hanya karena mereka berada di tempat-tempat yang tepat- yaitu tempat- tempat di mana terbuka lebih banyakkemungkinan untuk bertemu dengan orang-orang yang tepat, bekerja dengan orang-orang yang tepat, dan dikenali oleh orang-orang yang tepat.
Bila Anda menginginkan sesuatu dengan cukup kuat, akan lebih mudah bagi Anda untuk mengantarkan diri Anda ke tempat-tempat di mana Anda akan bertemu dan bekerja dengan orang-orang yang tepat. Memang ada ungkapan yang mengatakan bahwa dia yang paling berbahagia adalah orang yang tidak menginginkan apa pun. Tetapi itu adalah ungkapan yang perlu diperiksa lagi keutuhan nilainya. Karena, bahkan tumbuhan seperti bunga matahari pun, mengupayakan wajahnya tetap menghadap matahari.
Anda harus bersedia membayar biaya bagi pencapaian keinginan-keinginan Anda. Anda bisa menjadi apa pun yang Anda inginkan, bila Anda bersedia melakukan apa pun yang diperlukan untuk menjadi yang Anda inginkan. Janganlah Anda kecilkan nilai dari keinginan-keinginan Anda, hanya karena orang lain melihat keinginan Anda sebagai impian di siang hari. Katakanlah kepada mereka yang kurang cukup mengerti itu, bahwa impian yang paling berbahaya adalah impian di saat mereka dan Anda – sedang terjaga. Telah banyak impian anak manusia yang menjadi kenyataan. Dan hari ini, impian-impian kita sedang berdiri dalam sebuah garis antrian menuju bentuk-bentuk nyata mereka. Undanglah mereka yang hanya menginginkan keberhasilan, tetapi yang tidak bersedia menyibukkan diri bekerja menuju keinginan mereka. Buatlah mereka mengerti bahwa kerja keras adalah tiket yang memberikan ijin untuk berdiri dalam antrian menuju impian-impian kita.
I Want To Break Free Hal-hal terbaik dalam hidup ini – bebas. ————- Bisakah Anda bayangkan berapa biaya yang harus kita keluarkan bila kita harus membayar semua hal yang memungkinkan kita untuk tetap hidup? Berapakah harga udara, harga kelengkapan indera Anda, harga kasih sayang dalam keluarga Anda, harga dari nama baik orang tua?
Sebetulnya, setiap orang dibatasi oleh sesuatu. Batasan itulah yang menjadikan seseorang sebagai pribadi yang bebas , atau yang terpenjara. ————- Tetapi karena kita memiliki kecenderungan untuk menelantarkan yang tampaknya muda hdidapat, hal-hal sangat penting tersebut kita perlakukan seolah-olah mereka tidak bernilai; sampai suatu saat – salah satu dari hal-hal itu direnggut dari kita. Tidak ada pribadi yang terbebas dari batasan. Setiap orang dibatasi oleh sesuatu, sehingga yang kita sebut sebagai kebebasan adalah sebetulnya kualitas hidup yang baik - yang berada dalam batasan-batasan yang membuatnya masih disebut sebagai pribadi yang baik. Kebebasan yang sebetulnya berada dalam kebaikan. Hanya orang-orang yang hidup dalam kebaikan yang bisa disebut bebas; sedang mereka yang melampaui batas kebaikan akan masuk ke wilayah yang mengharuskannya berjaga-jaga bahkan terhadap orang yang paling dipercayainya. Bukankah sering terjadi seorang penjahat meminta bantuan seorang yang luhur untuk menjadi penengah dalam perselisihan antara sesama orang jahat? Lalu, apakah yang Anda jadikan sebagai batasanAnda?
Kebebasan adalah landasan dari kebahagiaan. Tidak ada orang yang bisa berbahagia bila ia tidak bebas untuk menjadi orang baik. Tidak sedikit saudara kita yang menyerahkan hak fitrah-nya sebagai manusia yang bebas – untuk ditukarkan dengan keamanan sesaat. Mungkin karena keterdesakannya, dia membatasi kebaikanyang mungkin dilakukannya, dengan mengutamakan keburukan yang diharuskan atas dirinya.
Padahal, hanya seseorang yang pada dasarnya bukan orang baik, yang bisa bertenang-hati dalam suasana yang mengharuskannya menyamarkan kebaikan asli pribadinya, dan menampilkan keburukan yang disukai oleh penopang kehidupannya. Ingatlah bahwa apa pun yang selain kebaikan, adalah penjara; mungkin kumuh dan dingin, atau mewahdan hangat – tetapi semua hal yang berada di luar kebaikan adalah penjara. Dapatkah seorang penguasa yang membangun kekayaan dengan cara-cara yang tidak jujur – berbicara tentang kejujuran – tanpa hatinya sendiri mencemoohkan dirinya sendiri?
Meratap meminta ampunan agar dikeluarkan dari kesulitan tidak semulia tindakan yang mencegah terulangnya sebuah kesulitan. Orang-orang lemah sering membuat kita kagum dengan kemampuannya untuk berpanjang-larut dalam ratapan-ratapan permohonan ampun, seolah-olahYang Maha Mengetahui itu tidak akan cukup mengerti bila dia tidak mengulangi ungkapan penderitaannya sebanyak mungkin.
“Beliau mengetahui yang menyesakkan hati-mu, bahkan jauh sebelum rasa sakit di hatimu itu mulai menyayat.Maka muliakanlah Beliau dengan mencukupkan laporan penderitaan-mu, lalu gunakan sebagian kejelasan pikiran-mu untuk mengerti apa yang menghantarkan-mu ke dalam kesulitanitu. Ingatlah bahwa orang lain tidak pernah sepenuhnya salah, dan kamu tidak akan pernah sepenuhnya benar. Sesungguhnya dalam keikhlasan seperti itu tersinari pengertian mengenai cara-cara perbaikan hidupmu. Lalu, bersegeralah terlibat dalam kesibukan yang mendatangkan kebaikan bagi orang lain, karena dalam tindakan yang berguna bagi orang lain itu-lah terdapat obat bagi semua penyakit.”
Janganlah Anda sajikan perasan sari-sari kemuliaan langit kepada mereka yang haus dalam cawan yang kotor. Setiap pribadi yang bebas dalam kebaikan – sudah dengan sendirinya meneladankan kebaikan, dan dengannya dia terbebaskan untuk menyampaikan kebaikan. Kemudian, perbedaan baik yang dihasilkan karena yang disampaikannya itulah yang menjadikannya seorang pemimpin. Bila cawan yang tersedia tidak tercuci dengan baik, dia menjadikan dua telapak tangannya sebagai mangkuk untuk menyajikan nektar manis sari-sari kemuliaan langit kepada saudara-saudaranya yang letih dan haus. Dia akan selalu menemukan cara untuk mengacung-kibarkan bendera kecil yang dibawanya, agar mereka yang membutuhkan kejelasan arah dapat menemukannya. Baginya, satu-satunya jalan kepemimpinan adalah kebebasan dalam kebaikan.
Five Star Reasons For Your Breakthroughs Terobosan dalam karir dan hidup ini tidak mungkin dicapai oleh seseorang yang berada dalam cara pandang yang salah mengenai keinginannya, mengenai alasan mengapa dia menginginkan itu, mengenai apa yang dilakukannya, dan cara pandang yang salah mengenai dirinya sendiri. Kita membutuhkan sikap dan cara yang dapat meneroboskan kita melalui batasan – batasan yang selama ini mengekang semangat, yang memperlambat pertumbuhan, dan yang menjaga perjalanan kita agar tetap berada di jalur lambat. Terobosan yang sebenarnya, selalu dicapai melalui perubahan cara pandang mengenai lima alasan mengapa kita, Anda dan Saya, harus membuat terobosan.
Dan kelihatannya, saat untuk itu sudah tidak bisa menunggu lagi. Harus segera, harus sekarang!
1. Anda tahu bahwa sekarang Anda se-HARUS-nya telah menghasilkan banyak, …. banyak sekali
Bila seseorang menghabiskan hari – harinya untuk mengumpulkan kelereng. Dia mencium kening istri dan anaknya setiap pagi untuk permisi MENCARI kelereng, dan pulang hanya untuk kening mereka yang sudah lama lelap tertidur. Kira – kira, setelah satu tahun dia mencari kelereng, berapa banyak kelereng yang didapatnya? Bagaimana kalau dia telah mencari kelereng itu, sepanjang masa kerja Anda? Lalu, renungkan APA yang selama ini Anda cari…, dan seberapa berhasilkah Anda? Bila jawaban Anda untuk saat ini, sementara waktu ini, membuat Anda berusaha menjelaskan bahwa mencari kelereng dan mencari uang atau keberhasilan karir adalah hal – hal yang tidak bisa dibandingkan; sebetulnya Anda tahu pasti jawaban singkat untuk itu. Bukankah jawaban dari pertanyaan itu, sudah cukup membakar; untuk menghasilkan keharusan bagi sebuah terobosan?
2. Anda tahu Bahwa Anda ingin menjadi sesuatu yang besar
Tetapi sebagian dari kita juga menyadari bahwa hasil yang selama ini kita capai belum cukup. Dan tidak ada tanda – tanda bahwa yang kita inginkan selama ini, akan tercapai dengan apa yang kita lakukan sekarang. Apakah yang sedang Anda kerjakan sekarang akan memungkinkan Anda mencapai cita – cita Anda. Apakah pekerjaan Anda sekarang akan menjadikan Anda seseorang yang Anda cita – citakan? Bila jawaban dari dua pertanyaan di atas adalah “tidak”, maka hal apakah yang demikian kuat menahan Anda untuk tetap berada dalam keadaan seperti sekarang, dan tetap melakukan yang sedang Anda lakukan? Tidak ada seorang pun yang senang melihat kemiripan dirinya dengan seekor kura – kura yang lamban. Tetapi jangan khawatir, kita bukan dan tidak mungkin mirip kura – kura. Dari jauh pun, kita akan selalu terlihat seperti seekor rusa jantan dengan otot – otot kaki yang memiliki daya ledak yang hebat.
Yang harus kita khawatirkan adalah rusa – rusa yang BERPRILAKU seperti kura – kura
3. Anda tahu bahwa Anda harus membangun sebuah momentum Sebuah kerikil yang bergerak dengan kecepatan meteor, lebih berbahaya daripada sebuah gunung yang malas. Bila Anda memiliki momentum, Anda akan berdampak, Anda akan berpengaruh. Anda tahu bahwa Anda harus menyebabkan sesuatu yang berarti bagi lingkungan Anda. Semakin banyak yang Anda lakukan, dan semakin baik Anda melakukannya; akan semakin kuat momentum dari hasil Anda dalam menyebabkan tercapainya hasil Anda berikutnya. Bila Anda memiliki momentum, hasil – hasil Anda berikutnya akan menjadi semakin besar.
4. Anda tahu Bahwa Anda harus memulai. Batas waktu tidak dibuat Karena Kita harus selesai Batas waktu dibuat Karena Kita harus MULAI
Bagi dia yang tidak memiliki batas waktu, sama sekali tidak penting baginya untuk memulai. Dan bahkan, dia tidak harus mulai sama sekali, karena tidak akan ada yang membuatnya terlambat.
Cara terbaik untuk mulai adalah mulai Mulailah. Langkah pertama adalah bagian terpenting dari sebuah perjalanan. Tanpa langkah pertama itu, tidak akan ada perjalanan yang bisa terjadi. Tanpa perjalanan, tidak akan ada beragam pemandangan dan pengalaman yang bisa diceritakan. Dan sebuah pribadi yang miskin kisah perjalanan, tidak menarik untuk menjadi teman bersila dan berlambat – lambat minum kopi. Mulailah. Dan yakinlah bahwa perubahan besar dapat dicapai, sama cepatnya dengan pencapaian sebuah perubahan kecil.
5. Anda tahu Bahwa Anda harus menjadi seorang yang kuat Kekuatan yang sesungguhnya tidak datang karena yang kita miliki, tetapi datang dari yang kita lakukan. Tetapi janganlah hanya melakukan. Jangan hanya bekerja. Kerjakanlah sesuatu yang berguna. Dan yang berguna itu, bukan hanya berguna untuk Anda, tetapi terutama yang berguna untuk orang lain. Seperti seorang guru play group, yang menunda tidurnya di malam hari, untuk menyiapkan pelajaran yang menarik dan mencerahkan bagi anak – anak kecil yang masih mudah menangis itu…; sebetulnya dia tidak melakukan sesuatu yang hanya penting baginya. Dia membuat persiapan dengan penuh kasih sayang itu untuk keuntungan bayi – bayi yang agak dipaksa bersekolah oleh orang tua mereka. Tetapi bila dia ingin menjadi guru taman bermain yang berhasil, atau menjadi apa pun yang cemerlang, itulah satu – satunya cara; yaitu bekerja keras untuk mendatangkan kebaikan bagi orang lain, sebanyak mungkin orang lain. Poetry In Motion Sebuah puisi hanya seindah pribadi yang membacanya. Seseorang dengan hati yang kering dan retak-retak tidak akan bisa menghayati keindahan dari puisiyang dibacanya, karena seseorang yang mengenali keindahan sebuah puisi -sedang sebetulnya mengenali keindahan yang ada di dalam hatinya sendiri -melalui pilihan kata-kata yang peka dan cerdas dari penulis puisi itu.
Dan alam ini adalah penulis puisi yang bergerak itu poetry in motion yang kita sebut … wanita. Dan wanita yang kita cintai itu dia hanya akan secantik keindahan yang ada di hati kita. Bila Anda seorang pria yang memiliki kapasitas yang besar untukmengenali keindahan -maka wanita Anda adalah keindahan yang taktertarakan. Bila Anda membanding-bandingkan wanita Anda -sebetulnya Anda sedang membandingkan keindahan di hatiAnda dengan keindahan dihati pria-prialain. Wanita Anda tidak bisa dibandingkan. Anda hanya bisa membandingkandiri Anda sendiri.
Takjubkanlah wanita Anda dengan pengabdian Anda.
Berusaha lah sekuat tenaga untuk menjadikan diri Anda sebagai abdi bagi kebahagiaannya. Jadikanlah senyumnya sebagai alasan bagi kesabaran Anda. Jadikanlah kemungkinan bagi kesedihannya sebagai alasan Anda untuk bertahan dan menyelesaikan perjalanan yang sulit. Jadikanlah renyah tawanya sebagai perindu yang merenggut Anda untuk kembali kepadanya. Dan jadikanlah sentuhan dan aroma keseluruhan dirinya -sebagai tangga yang menghubungkan ke-tidak-berdayaan Anda dengan gelora keperkasaan Anda untuk mendominasi dunia. Takjubkanlah dia dengan kesungguhan Anda untuk menjadikannya sebagai tujuan dari semuaupayaAnda. Dan Anda akan dibahagiakankan dengan kesungguhannya untuk juga menjadikan Anda -sebagai pria tujuan dari pengabdiannya. Bila tidak…,maka dia pasti bukan wanita-atau setidaknya bukan wanita Anda.
Anda berdua -kembalilah ke persahabatan kanak-kanak Anda. Amatilah dengan penuh kasih. Anak-anak tidak pernah membuat rencanayang lebih panjang dari yang akan segera mereka lakukan. Mereka juga tidakmerencanakan apa pun yang tidak menggembirakan. Dan yang lebih menarik lagi, mereka berganti rencana dengan kesegeraan yang tidak harus menjelaskan mengapa mereka harus berubah. Hari ini, jangan lagi berencana. Segera lakukanlah apa pun yang selama ini ingin Anda lakukan untuknya, tetapi yang belum Anda temukan waktunya untuk melakukan. Hentikanlah kendaraan Anda dan menepilah untuk memetik bunga tepi jalan yang sederhana tetapi cantik itu untuk dengan keceriaan ke-kanak-an -Anda persembahkan kepadanya,dan katakanlah dengan tatapan berserah yang lekat di matanya … bahwa bungaitu adalah Anda -pria sederhana yang sedang berupaya menjadi seindah mungkin baginya.
Bila wanita Anda sering tertipu ketahuilah bahwa Anda penipu-nya. Tetapi, hey …!, jangan berhenti sekarang. Teruskanlah kepandaian Anda untuk memperdayainya itu dengan pujian-pujianbaru yang lebih berkasih sayang yang akan menjadikannya sebagai wanita yang kenyataannya Anda impikan selama ini. Hampir semua pria memiliki kemampuan berbicara yang demikian hebat -sehingga dia bahkan bisa membuat dirinya sendiri percaya mendengar kebohongannya sendiri. Sekarang, gunakan kehebatan itu dengan lebih tulus, dan katakanlah kepada wanita Anda, dengan mata sayu dan suara mendayu, bahwa: Saat aku melihatmu …, yang kulihat adalah sebuah puisi indah yang bergerak yang… ohh … membuat mataku benci berkedip.
Kau puisi yang melenggang di sisiku. Nafasku terhentak hampa dari dadaku oleh gemulai lambaian tubuhmu.
Tidak ada ombak di laut yang bisa mendekati keindahan dari alunan aroma kesurgaan yang terhantarkan dari kilauan ombak-ombak bayangan tubuhmu. Tidak ada apa pun yang bisa aku minta darimu. Kau …, puisiku yang melenggangkan keindahan ini, kau … terlalu indah untuk kutata ulang.
Membawa Masa Depan ke Hari ini Bab 19 dari Buku Becoming A Star ini mengenai tugas seorang pemimpin adalah mendatangkan masa depan ke masa kini, lebih cepat daripada yang mungkin bisa dicapai oleh organisasinya tanpa kepemimpinannya. Untuk memperbesar kesempatan kita dalam upaya mendatangkan masa depan ke dalam kehidupan profesional dan pribadi kita sedini mungkin, marilah kita menjawab pertanyaan pertanyaan berikut:
“Apakah anda orang masa lalu atau orang masa depan?”
1. Orang masa depan adalah ahli kemungkinan, bila sesuatu belum dicapainya, tetapi pernah dicapai oleh orang lain, maka baginya itu mungkin. 2. Orang masa depan memang pejalan jauh, bila yang diimpikannya itu belum pernah dicapai atau dicoba orang lain, dia justru lebih bersemangat. 3. Orang masa depan melihat dengan jelas apa yang bisa dicapainya dalam gambar mental di pikirannya, itulah yang kita sebut visi. 4. Orang masa lalu adalah orang yang memiliki ingatan yang kuat mengenai kegagalan dan kesulitan di masa lalu, dan menilai kesempatan yang tersedia baginya terlalu sulit, terlalu beresiko, atau tidak mungkin. 5. Orang masa lalu berprinsip biar lambat asal selamat, dan meyakini dan menjalankan pepatah itu tanpa menyadari banyak sekali orang di sekitarnya yang melaju sangat cepat melampauinya dan selamat. Keselamatan perjalanan hari ini tidak ditentukan oleh cepat atau lambatnya sebuat perjalanan, tetapi terutama disebabkan oleh ketepatan cara yang kita gunakan.
Para bintang di sekitar kita adalah orang orang masa depan yang mempraktekkan masa depan itu, hari ini. Dengan kesadaran penuh menjadi lebih sederhana, lebih efisien, dan pasti lebih efektif. Dan tugasnya sebagai pemimpin adalah menyederhanakan kompleksitas dalam proses usahanya saat ini melalui pemikiran sistem dan tindakan teratur, untuk mencapai hasil maksimal dalam batasan-batasan sumberdayanya.
Dia yang lebih tau, selalu lebih siap (dan lebih sabar..!). OK Boss? (Sumber: Becoming A Star (Mario Teguh), part 19: Bring the Future into Today) Do Elephants Bite? apakah ada orang meningal karena digigit gajah? yang lebih banyak kita dengar, adalah meninggal kerena gigitan nyamuk. tetapi semua
kekuatan perencanaan kita, tidak pernah lebih hebat daripada kemampuan kita untuk menunda. jangan khawatir, gajah tidak pernah menggigit. sebetulnya, tidak ada hal kecil, bila dampaknya besar. bagi kita, para pemimpin usaha; semua harapan adalah perintah. masalah besar selalu bisa diatasi dengan kemauan besar. dan kemauan besar itu dibuktikan dengan hormatnya kepada hal-hal kecil yang penting.
Sincerely Ketulusan mungkin terlihat sederhana dan santun, tetapi ia memiliki kekuatan yang dijamin oleh keajaiban. Disediakan kedudukan di antara para bintang bagi Anda yang memelihara ketulusan dalam kesantunan Anda – bahkan kepada mereka yang mengkhianati Anda. MT Star Point Biasakan diri ini melakukan hal-hal yang lebih sulit dari yang harus kita lakukan Orang-orang yang membiasakan diri bekerja lebih keras dari yang harus dilakukannya akan membuat persiapan-persiapan lebih lengkap, lebih detail daripada yang biasanya harus disiapkannya
Orang-orang yang lebih siap daripada harusnya selalu tampil lebih mengagumkandaripada orang yang siap saja atau yang bahkan kurang siap
Orang-orang yang berlatih memukul bola yang dilemparkan oleh seorang pitcher, pelempar yang lebih keras lemparannya akan tersenyum memukul bola yang dilemparkan dari lawan-lawan yang biasa dihadapinya
Orang-orang yang biasa bertanding berlari melawan teman-teman yang lebih cepat larinya akan dengan mudah mengalahkan orang-orang dilingkungannya yang biasa dihadapinya
Jadi biasakan diri ini melakukan hal-hal yang lebih sulit daripada yang harus kita lakukan Kisah Pelayan Hotel Bertahun-tahun dahulu, pada malam hujan badai, seorang laki-laki tua dan istrinya masuk ke sebuah lobby hotel kecil di Philadelphia. Mencoba menghindari hujan, pasangan ini mendekati meja resepsionis untuk mendapatkan tempat bermalam. “Dapatkan anda memberi kami sebuah kamar disini ?” tanya sang suami. Sang pelayan, seorang laki-laki ramah dengan tersenyum memandang kepada pasangan itu dan menjelaskan bahwa ada tiga acara konvensi di kota. “Semua kamar kami telah penuh,” pelayan berkata. “Tapi saya tidak dapat mengirim pasangan yang baik seperti anda keluar kehujanan pada pukul satu dini hari. Mungkin anda mau tidur di ruangan milik saya ? Tidak terlalu bagus, tapi cukup untuk membuat anda tidur dengan nyaman malam ini.”
Ketika pasangan ini ragu-ragu, pelayan muda ini membujuk. “Jangan khawatir tentang saya. Saya akan baik-baik saja,” kata sang pelayan. Akhirnya pasangan ini setuju. Ketika pagi hari saat tagihan dibayar, laki-laki tua itu berkata kepada sang pelayan, “Anda seperti seorang manager yang baik yang seharusnya menjadi pemilik hotel terbaik di Amerika. Mungkin suatu hari saya akan membangun sebuah hotel untuk anda.” Sang pelayan melihat mereka dan tersenyum. Mereka bertiga tertawa. Saat pasangan ini dalam perjalanan pergi, pasangan tua ini setuju bahwa pelayan yang sangat membantu ini sungguh suatu yang langka, menemukan sesorang yang ramah bersahabat dan penolong bukanlah satu hal yang mudah.
Dua tahun berlalu. Sang pelayan hampir melupakan kejadian itu ketika ia menerima surat dari laki-laki tua tersebut. Surat tersebut mengingatkannya pada malam hujan badai dan disertai dengan tiket pulang-pergi ke New York, meminta laki-laki muda ini datang mengunjungi pasangan tua tersebut. Laki-laki tua ini bertemu dengannya di New York, dan membawa dia kesudut Fifth Avenue and 34th Street. Dia menunjuk sebuah gedung baru yang megah di sana, sebuah istana dengan batu kemerahan, dengan menara yang menjulang ke langit. “Itu,” kata laki-laki tua, “adalah hotel yang baru saja saya bangun untuk engkau kelola”. “Anda pasti sedang bergurau,” jawab laki-laki muda. “Saya jamin, saya tidak,” kata laki-laki tua itu, dengan tersenyum lebar.
Nama laki-laki tua itu adalah William Waldorf Astor, dan struktur bangunan megah tersebut adalah bentuk asli dari Waldorf-Astoria Hotel. Laki-laki muda yang kemudian menjadi manager pertama adalah George C. Boldt. Pelayan muda ini tidak akan pernah melupakan kejadian yang membawa dia untuk menjadi manager dari salah satu jaringan hotel paling bergengsi di dunia.
Pelajarannya adalah…….. perlakukanlah semua orang dengan kasih, kemurahan dan hormat, dan anda tidak akan gagal.
Kopi Asin Seorang pria bertemu dengan seorang gadis di sebuah pesta, si gadis tampil luar biasa cantiknya, banyak lelaki yang mencoba mengejar si gadis. Si pria sebetulnya tampil biasa saja dan tak ada yang begitu memperhatikan dia, tapi pada saat pesta selesai dia memberanikan diri mengajak si gadis untuk sekedar mencari minuman hangat. Si gadis agak terkejut, tapi karena kesopanan si pria itu, si gadis mengiyakan ajakannya. Dan mereka berdua akhirnya duduk di sebuah coffee shop, tapi si pria sangat gugup untuk berkata apa-apa dan si gadis mulai merasa tidak nyaman dan berkata, “Kita pulang aja yuk…?”. Namun tiba-tiba si pria meminta sesuatu pada sang pramusaji, “Bisa minta garam buat kopi saya?” Semua orang yang mendengar memandang dengan ke arah si pria, aneh sekali! Wajahnya berubah merah, tapi tetap saja dia memasukkan garam tersebut ke dalam kopinya dan meminumnya. Si gadis dengan penasaran bertanya, “Kenapa kamu bisa punya hobi seperti ini?” Si pria menjawab, “Ketika saya kecil, saya tinggal di daerah pantai dekat laut, saya suka bermain di laut, saya dapat merasakan rasanya laut, asin dan sedikit menggigit, sama seperti kopi asin ini. Dan setiap saya minum kopi asin, saya selalu ingat masa kanak-kanak saya, ingat kampung halaman, saya sangat rindu kampung halaman saya, saya kangen orang tua saya yang masih tinggal di sana.”
Begitu berkata kalimat terakhir, mata si pria mulai berkaca-kaca, dan si gadis sangat tersentuh akan perasaan tulus dari ucapan pria di hadapannya itu. Si gadis berpikir bila seorang pria dapat bercerita bahwa ia rindu kampung halamannya, pasti pria itu mencintai rumahnya, perduli akan rumahnya dan mempunyai tanggung jawab terhadap rumahnya. Kemudian si gadis juga mulai berbicara, bercerita juga tentang kampung halamannya nun jauh di sana , masa kecilnya, dan keluarganya. Suasana kaku langsung berubah menjadi sebuah perbincangan yang hangat juga akhirnya menjadi sebuah awal yang indah dalam cerita mereka berdua. Mereka akhirnya berpacaran. Si gadis akhirnya menemukan bahwa si pria itu adalah seorang lelaki yang dapat memenuhi segala permintaannya, dia sangat perhatian, berhati baik, hangat, sangat perduli … betul-betul seseorang yang sangat baik tapi si gadis hampir saja kehilangan seorang lelaki seperti itu!
Untung ada kopi asin! Kemudian cerita berlanjut seperti layaknya setiap cerita cinta yang indah, sang putri menikah dengan sang pangeran dan mereka hidup bahagia selamanya, dan setiap saat sang putri membuat kopi untuk sang pangeran, ia membubuhkan garam di dalamnya, karena ia tahu bahwa itulah yang disukai oleh pangerannya. Setelah 40 tahun, si pria meninggal dunia, dan meninggalkan sebuah surat yang berkata, “Sayangku yang tercinta, mohon maafkan saya, maafkan kalau seumur hidupku adalah dusta belaka. Hanya sebuah kebohongan yang aku katakan padamu … tentang kopi asin.”
Ingat sewaktu kita pertama kali jalan bersama? Saya sangat gugup waktu itu, sebenarnya saya ingin minta gula tapi malah berkata garam. Sulit sekali bagi saya untuk merubahnya karena kamu pasti akan tambah merasa tidak nyaman, jadi saya maju terus. Saya tak pernah terpikir bahwa hal itu ternyata menjadi awal komunikasi kita! Saya mencoba untuk berkata sejujurnya selama ini, tapi saya terlalu takut melakukannya, karena saya telah berjanji untuk tidak membohongimu untuk suatu apa pun.
Sekarang saya sekarat, saya tidak takut apa-apa lagi jadi saya katakan padamu yang sejujurnya, saya tidak suka kopi asin, betul-betul aneh dan rasanya tidak enak. Tapi saya selalu dapat kopi asin seumur hidupku sejak bertemu denganmu, dan saya tidak pernah sekalipun menyesal untuk segala sesuatu yang saya lakukan untukmu. Memilikimu adalah kebahagiaan terbesar dalam seluruh hidupku. Bila saya dapat hidup untuk kedua kalinya, saya tetap ingin bertemu kamu lagi dan memilikimu seumur hidupku, meskipun saya harus meminum kopi asin itu lagi.
Air mata si gadis betul-betul membuat surat itu menjadi basah. Kemudian hari bila ada seseorang yang bertanya padanya, apa rasanya minum kopi pakai garam? Si gadis pasti menjawab, “Rasanya manis.” Kadang anda merasa anda mengenal seseorang lebih baik dari orang lain, tapi hanya untuk menyadari bahwa pendapat anda tentang seseorang itu bukan seperti yang anda gambarkan. Sama seperti kejadian kopi asin tadi. Tambahkan Cinta dan Kurangi Benci karena terkadang garam terasa lebih manis daripada gula.
Tercerahkan Semasa kecil saya punya teman putri, A-an namanya. Bilamana dia menerima kuwe dari tetangga 2 buah dengan pesan agar satu buah diberikan kepada adiknya, dia akan membandingkan dulu kedua kuwe tersebut. Kalau satu diantaranya ada yang agak jelek, umpama sedikit tidak utuh, maka dia akan memberikan yang tidak utuh itu kepada adiknya. Hal ini berkembang setelah menginjak dewasa. Dia sering memberikan miliknya yang “agak cacat” kepada pihak lain. Ketika dia hendak membeli kuwe, ada satu yang jatuh karena kekurang hati-hatiannya ketika memilih. Dia membersihkan kuwe tersebut, dikembalikan ketempatnya dan memilih kuwe yang lain. Bahkan ketika dia memilih keramik di toko, terjatuh dan retak karena ulahnya, maka dia akan mengembalikan barang yang retak tersebut ketempatnya .(tidak ketahuan tentunya) dan memilih yang baik. Dia tidak konsekwen dengan perbuatannya mengganti barang retak sebagai akibat perbuatannya. Sepanjang hidupnya dia ingin mendapatkan yang terbaik tanpa mau menangung resiko. Dia curang. Suatu ketika dia membaca cerita tentang seorang Pendeta miskin Roy Angel di Amerika Serikat mendapat hadiah mobil mewah dari saudaranya yang milyuner pada tahun 1940. Kisah ini ditulis dalam buku “Stories For The Family’s Heart” oleh Alice Gray. Dalam cerita disebutkan bahwa seorang anak gelandangan menghampiri Roy dan terkagum akan mobil tersebut. Ketika diajak naik oleh Roy Angel memohon agar Roy mau datang ke gubugnya yang kumuh.
Roy mengira bahwa anak gelandangan tersebut akan menunjukkan kebanggaan dan kesombongannya kepada tetangga bahwa telah naik mobil mewah. Ternyata anak tersebut masuk rumah dan menggendong keluar adiknya yang lumpuh. Anak itu berkata kepada adiknya, bahwa Tuan Roy Angel sangat beruntung mempunyai kakak kaya yang dapat memberikan hadiah mobil mewah. Itulah yang akan dia lakukan bilamana dia kaya kelak. Dia akan berusaha bekerja keras untuk segera membelikan obat bagi adiknya. Harapannya kelak bila bisa menjadi kaya, akan membelikan mobil bagi adiknya.
Mendengar khayalan ini, Roy tidak dapat menahan haru. Bukan karena keinginan anak gelandangan menghadiahkan mobil, namun karena keinginan anak gelandangan meneladani kakak Roy yang memberikan hadiah berharga bagi adiknya. Anak tersebut memberikan sesuatu yang terbaik bagi adiknya dengan angan-angan seandainya dia dapat menjadi kakak seperti itu. Anak gelandangan tersebut memberikan inspirasi bagi kita agar memberikan sesuatu yang terbaik dari milik kita. Setelah membaca kisah tersebut, sekarang A-an berubah total. Nuraninya tergerak tidak mau kalah dengan seorang anak gelandangan. Dia meneladani ketulusannya. Dia yang dahulu sering berharap memperoleh hadiah dari pihak lain telah berubah. Dia sekarang merasa bahagia bila dapat memberikan yang baik kepada pihak lain. Sebelum itu dia hanya memberi agar dianggap pantas, sekarang dia banyak memberi karena sudah tercerahkan.
Demikian yang seyogyanya terjadi pada setiap individu di negeri ini. Kita amati banyak orang di sekitar kita sering mengharapkan hadiah dari pihak lain. Ibarat ingin selalu “mendapat durian runtuh”. Kalau perlu tanpa bekerja dan berusaha akan ada orang yang memberi hadiah atau memberikan makanan yang enak. Paradigma ingin mendapat hadiah ternyata sudah mengotori seluruh lapisan masyarakat dari bawah keatas. Bukan saja tukang sapu atau tukang kebun yang ingin mendapat hadiah dari orang yang sering memberinya kerja, namun kepala kantor juga ingin mendapat hadiah dari bawahannya bila hari raya tiba. Paradigma yang menghambat pembangunan mental spiritual. Bila “mimpi menjadi kenyataan”, hadiah benar-benar sering didapat. Dengan demikian banyak yang sudah lupa bahwa “tangan yang di atas lebih mulia dari tangan yang dibawah” Bila kita dapat memberi, lebih mulia daripada kita menerima. Kalaupun kita masih punya keinginan memperoleh hadiah dari pihak lain menjelang hari raya, jauhkanlah keingian itu. Kita wajib melenyapkan keinginan demikian, karena melemahkan semangat “berdikari dalam bidang ekonomi” sebagaimana dicanangkan Bung Karno pada tahun 1962 melalui pidato Trisakti: “berdaulat dalam bidang ekonomi, bedikari dalam bidang ekonomi dan berkepribadian dalam bidang kebudayaan”. Semoga banyak yang tercerahkan seperti A-an.
Impian Seorang Mahasiswi Hari pertama kuliah di kampus, profesor memperkenalkan diri dan menantang kami untuk berkenalan dengan seseorang yang belum kami kenal. Saya berdiri dan melihat sekeliling ketika sebuah tangan lembut menyentuh bahu saya. Saya menengok dan mendapati seorang wanita tua, kecil, dan berkeriput, memandang dengan wajah yang berseri-seri dengan senyum yang cerah. Ia menyapa, “Halo anak cakep. Namaku Rose. Aku berusia delapan puluh tujuh. Maukah kamu memelukku? “Saya tertawa dan dengan antusias menyambutnya, “Tentu saja boleh!”. Dia pun memberi saya pelukan yang sangat erat. “Mengapa kamu ada di kampus pada usia yang masih begitu muda dan tak berdosa seperti ini?” tanya saya berolok-olok. Dengan bercanda dia menjawab, “Saya di sini untuk menemukan suami yang kaya, menikah, mempunyai beberapa anak, kemudian pensiun dan bepergian.” “Ah yang serius?” pinta saya. Saya sangat ingin tahu apa yang telah memotivasinya untuk mengambil tantangan ini di usianya. “Saya selalu bermimpi untuk mendapatkan pendidikan tinggi dan kini saya sedang mengambilnya! ” katanya. Setelah jam kuliah usai, kami berjalan menuju kantor senat mahasiswa dan berbagi segelas chocolate milkshake. Kami segera akrab. Dalam tiga bulan kemudian, setiap hari kami pulang bersama-sama dan bercakap-cakap tiada henti. Saya selalu terpesona mendengarkannya berbagi pengalaman dan kebijaksanaannya. Setelah setahun berlalu, Rose menjadi bintang kampus dan dengan mudah dia berkawan dengan siapapun. Dia suka berdandan dan segera mendapatkan perhatian dari para mahasiswa lain. Dia pandai sekali menghidupkannya suasana. Pada akhir semester kami mengundang Rose untuk berbicara di acara makan malam klub sepak bola kami. Saya tidak akan pernah lupa apa yang diajarkannya pada kami. Dia diperkenalkan dan naik ke podium. Begitu dia mulai menyampaikan pidato yang telah dipersiapkannya, tiga dari lima kartu pidatonya terjatuh ke lantai. Dengan gugup dan sedikit malu dia bercanda pada mikrofon. Dengan ringan berkata, “Maafkan saya sangat gugup. Saya sudah tidak minum bir. Tetapi wiski ini membunuh saya. Saya tidak bisa menyusun pidato saya kembali, maka ijinkan saya menyampaikan apa yang saya tahu.” “Kita tidak pernah berhenti bermain karena kita tua. Kita menjadi tua karena berhenti bermain. Hanya ada rahasia untuk tetap awet muda, tetap menemukan humor setiap hari. Kamu harus mempunyai mimpi. Bila kamu kehilangan mimpi-mimpimu, kamu mati. Ada banyak sekali orang yang berjalan di sekitar kita yang mati namun mereka tak menyadarinya. ” “Sungguh jauh berbeda antara menjadi tua dan menjadi dewasa. Bila kamu berumur sembilan belas tahun dan berbaring di tempat tidur selama satu tahun penuh, tidak melakukan apa-apa, kamu tetap akan berubah menjadi dua puluh tahun. Bila saya berusia delapan puluh tujuh tahun dan tinggal di tempat tidur selama satu tahun, tidak melakukan apapun, saya tetap akan menjadi delapan puluh delapan. Setiap orang pasti menjadi tua. Itu tidak membutuhkan suatu keahlian atau bakat. Tumbuhlah dewasa dengan selalu mencari kesempatan dalam perubahan.” “Jangan pernah menyesal. Orang-orang tua seperti kami biasanya tidak menyesali apa yang telah diperbuatnya, tetapi lebih menyesali apa yang tidak kami perbuat. Orang-orang yang takut mati adalah mereka yang hidup dengan penyesalan.”
Rose mengakhiri pidatonya dengan bernyanyi “The Rose”. Dia menantang setiap orang untuk mempelajari liriknya dan menghidupkannya dalam kehidupan sehari-hari. Akhirnya Rose meraih gelar sarjana yang telah diupayakannya sejak beberapa tahun lalu. Seminggu setelah wisuda, Rose meninggal dunia dengan damai. Lebih dari dua ribu mahasiswa menghadiri upacara pemakamannya sebagai penghormatan pada wanita luar biasa yang mengajari kami dengan memberikan teladan bahwa tidak ada yang terlambat untuk apapun yang bisa kau lakukan. Ingatlah, menjadi tua adalah kemestian, tetapi menjadi dewasa adalah pilihan.
Sediakan waktu untuk berpikir, itulah sumber kekuatan. Sediakan waktu untuk bermain, itulah rahasia awet muda. Sediakan waktu untuk membaca, itulah landasan kebijaksanaan. Sediakan waktu untuk berteman, itulah jalan menuju kebahagiaan. Sediakan waktu untuk bermimpi, itulah yang membawa anda ke bintang. Sediakan waktu untuk mencintai dan dicintai, itulah hak istimewa Tuhan. Sediakan waktu untuk melihat sekeliling anda, hari anda terlalu singkat untuk mementingkan diri sendiri. Sediakan waktu untuk tertawa, itulah musik jiwa. Inipun Berlalu Seorang petani kaya mati meninggalkan kedua putranya. Sepeninggal ayahnya, kedua putra ini hidup bersama dalam satu rumah. Sampai suatu hari mereka bertengkar dan memutuskan untuk berpisah dan membagi dua harta warisan ayahnya. Setelah harta terbagi, masih tertingal satu kotak yang selama ini disembunyikan oleh ayah mereka.
Mereka membuka kotak itu dan menemukan dua buah cincin di dalamnya, yang satu terbuat dari emas bertahtakan berlian dan yang satu terbuat dari perunggu murah. Melihat cincin berlian itu, timbullah keserakahan sang kakak, dia menjelaskan, “Kurasa cincin ini bukan milik ayah, namun warisan turun-temurun dari nenek moyang kita. Oleh karena itu, kita harus menjaganya untuk anak-cucu kita. Sebagai saudara tua, aku akan menyimpan yang emas dan kamu simpan yang perunggu.” Sang adik tersenyum dan berkata, “Baiklah, ambil saja yang emas, aku ambil yang perunggu.” Keduanya mengenakan cincin tersebut di jari masing-masing dan berpisah. Sang adik merenung, “Tidak aneh kalau ayah menyimpan cincin berlian yang mahal itu, tetapi kenapa ayah menyimpan cincin perunggu murahan ini?” Dia mencermati cincinnya dan menemukan sebuah kalimat terukir di cincin itu: INI PUN AKAN BERLALU. “Oh, rupanya ini mantra ayah…,” gumamnya sembari kembali mengenakan cincin tersebut.
Kakak-beradik tersebut mengalami jatuh-bangunnya kehidupan. Ketika panen berhasil, sang kakak berpesta-pora, bermabuk-mabukan, lupa daratan. Ketika panen gagal, dia menderita tekanan batin, tekanan darah tinggi, hutang sana-sini. Demikian terjadi dari waktu ke waktu, sampai akhirnya dia kehilangan keseimbangan batinnya, sulit tidur, dan mulai memakai obat-obatan penenang. Akhirnya dia terpaksa menjual cincin berliannya untuk membeli obat-obatan yang membuatnya ketagihan.
Sementara itu, ketika panen berhasil sang adik mensyukurinya, tetapi dia teringatkan oleh cincinnya: INI PUN AKAN BERLALU. Jadi dia pun tidak menjadi sombong dan lupa daratan. Ketika panen gagal, dia juga ingat bahwa: INI PUN AKAN BERLALU, jadi ia pun tidak larut dalam kesedihan. Hidupnya tetap saja naik-turun, kadang berhasil, kadang gagal dalam segala hal, namun dia tahu bahwa tiada yang kekal adanya. Semua yang datang, hanya akan berlalu. Dia tidak pernah kehilangan keseimbangan batinnya, dia hidup tenteram, hidup seimbang, hidup bahagia. | |
|